Minggu, 09 Agustus 2009

Percaya atau Tidak Percaya

jodoh...
percayakah gw sama jodoh?
percayakah gw kalo jodoh itu ga akan kemana?
percayakah gw kalo jodoh itu ga' harus di cari?

ntahlah...
gw ga tau jawabannya
mungkin gw percaya
mungkin ga percaya

gw pengen percaya
tapi, gw dah terlalu cape' tuk menunggu datangnya jodoh itu
gw udah terlalu putus asa tuk menunggu si jodoh
gw udah terlalu kecewa tuk berusaha percaya dengan itu semua

gw pengen ga' percaya
tapi, tetap saja hati gw memaksa tuk percaya
se-cape' apapun gw
se-putus asa apapun gw
se-kecewa-kecewanya gw
tetap saja hati gw memaksa untuk percaya

hahahahaha...
ternyata jawabannya, gw percaya dengan jodoh

Selasa, 04 Agustus 2009

Untuk Cinta Pertamaku

Untukmu, cinta pertamaku

Saat tadi kamu menghubungiku dan menanyakan bagaimana kabarku, aku merasa sangat senang. Sudah lama kamu tidak menghubungiku. Sudah lama kita tidak saling menukar kabar.

Aku yang saat ini sedang sedih dengan masalah yang kuhadapi, langsung ingin bercerita kepadamu. Tetapi, sebelum aku sempat bercerita tentang masalahku, kamu sudah tahu kalau saat ini aku sedang ada masalah. Kamu bahkan bisa dengan tepat menebak apa masalah yang sedang aku hadapi. Hahaha…. Aku hanya bisa tertawa di dalam hati. Kamu masih saja bisa menebak isi hatiku walaupun kita tidak bertemu secara langsung.

Aku senang, aku bisa mengeluarkan semua keluh kesahku. Aku senang, kamu bersedia mendengarku dan memberiku semangat agar dapat menghadapi semuanya. Kamu memberikan ketenangan kepadaku. Kamu membuat air mata yang sedari tadi terus mengalir karena kesedihan yang kurasakan, berhenti mengalir. Aku benar-benar senang kamu telah menghubungiku.

Hah…. Aku jadi teringat lagi dengan masa-masa itu. Kamu yang begitu lembut dan dewasa. Kamu yang selalu menyayangiku dengan hangat. Kamu yang selalu membuatku berdebar-debar. Kamu yang sudah mampu membuatku menjadi “aku” yang sebenarnya dan membuatku membuang topeng-topeng yang selalu aku pakai dulu. Kamu yang begitu berarti. Hah… semuanya benar-benar segar diingatanku saat ini.

Hai cinta pertamaku. Tahukah kamu? Sampai sekarang, belum ada laki-laki yang bisa menandingimu. Kamu masih tetap yang terbaik di dalam hidupku. Tetapi, sejujurnya hal itu malah merugikanku. Aku jadi tidak bisa lepas dari bayang-bayang dirimu. Aku masih saja memikirkanmu. Padahal, aku tahu dengan pasti, waktuku denganmu sudah lama habis. Sekarang bukanlah waktuku bersamamu. Semuanya sudah berlalu. Aku tahu itu dengan pasti…

Untukmu, cinta pertamaku… dengarlah semua yang kukatakan ini. Aku dulu benar-benar mencintaimu dengan setulus hati. Aku dulu benar-benar menyayangimu dengan sepenuh hati. Aku dulu maupun sekarang tidak akan melupakan kamu yang keberadaannya sangat berarti bagiku. Terima kasih sudah hadir di kehidupanku.


Orang yang dulu sangat mencintaimu

Senin, 08 Juni 2009

Filsafat Schopenhaeur dan Filsafat Nietzsche

sekarang gw lagi memikirkan sesuatu.
kemaren gw membaca buku filsafat manusia karena itu adalah bahan buat uas(hehehe, baca buku cuma karena uas. parah banget gw)

sampailah perjalanan ke bab kehendak buta : filsafat Arthur Schopenhaeur dan bab kehendak untuk berkuasa dan manusia unggul : filsafat Friedrich Nietzsche

saat membacanya, gw langsung jatuh cinta pada mereka berdua.
filsafat mereka berdua menurut gw keren banget.
meskipun ada yang ga' gw setujuin dengan pendapat mereka. yaitu pendapat mereka tentang perempuan. tetapi selebihnya gw suka banget. gw bener-bener jatuh cinta. pemikiran-pemikiran mereka bener-bener keren, bener-bener kelam.
gw suka banget.
perasaan suka yang ga' bisa digambarkan dengan kata-kata (lebay mode:on)

gw salut. tumben banget gw ga' bosan waktu baca buku filsafat kemaren. soalnya ada filsafat schopenhaeur dan filsafat nietzsche sih ^_^

ah, sekian dulu deh tulisan gw. ntar makin ngaco n ga' beraturan.

Rabu, 01 April 2009

HARI YANG HEBAT!!

pembuka:
hari ini, 1 april, adalah hari yang hebat!
hari ini gw bener-bener ngerasain hal yang berbeda-beda. mulai dari males ampe gajebo.
^^

isi:
kejadian yang gw alamin hari ini:
  1. hari ini gw ada UTS. tapi, gw malah nyelesain game yang baru aja gw dapet semalem. gw sama sekali gak belajar!!!
  2. pas UTS, gw bener-bener di bikin stress dengan soal yang gajebo abiss. gw jawab soalnya cuma ngarang bebas!!! (gila!!!!!!!)
  3. selesai UTS, gw bener-bener pusing dan udah ga' sadar lagi gw siapa, ada dimana, dan lagi ngapain tadi (amnesia mendadak), gw langsung buka hp dan mengetahui, kalo temen gw udah nyampein hadiah dari gw ke si daun. dia (si daun) menerimanya dengan senang hati. feeling gw langsung mulai segar kembali.
  4. setelah ngeliat hp, gw langsung ngeliat seseorang yang bisa ngilangin semua kekeselan dan ke-stressan gw, senior kecengan gw! gw langsung nyengir-nyengir ga' jelas kaya' orang lagi kesurupan. ah, hari ini dia manis banget... udah lama ga' liat dia... gw langsung sembuh dari stress dan amnesia mendadak.
  5. kemaren-kemaren ni, gw di sms ma pelatih basket gw untuk ngumpul di psiko jam tiga sore. gw baca dari kata-kata'y kaya'y dia lagi ngamuk. dan, datanglah hari itu. yaitu hari ini. semua anak basket ngumpul, kita di ceremahin dan di kasih masukan-masukan.
  6. saat mendengar kata-kata dari pelatih, gw langsung tertunduk. gw langsung teringat, ternyata selama ini gw udah lupa sama kecintaan gw pada basket. betapa dulu gw sangat menyanjung basket. demi basket gw rela ujan-ujanan. berantem ma orang tua. dan sekarang, gw dihadapkan pada kenyataan bahwa gw ikut kk basket karena mau ngecengin senior. bener-bener parah. gw udah mengkhianati cinta gw ke basket! gw ngerasa bersalah pada anak2 basket lainnya. niat gw ga' tulus...
  7. mulai hari ini gw berjanji akan serius lagi pada basket. seperti dulu.
  8. gw seneng banget karena hari ini gw bisa bareng-bareng ma dia pas lagi ditatar pelatih (sebenernya da anak-anak basket lainnya sih. hehehe), dia = senior yang tadi ada di point 4. dialah senior yang ingin gw kecengin itu. (hehehe)
  9. dan yang terakhir, entah kenapa gw jadi gajebo alias ga' jelas alias lagi ga' waras, gw minta di dandani ama temen gw. dan gw juga berniat untuk belajar dandan serta beli alat-alat make up. sumpah!! gw udah gila! apa sih yang udah ngerasuki gw?

pokoknya, hari ini gw ngalamin semua hal yang membuat perasaan gw ga' jelas dan terus berganti-ganti.
hari ini bener-benar hari yang hebat. dan gw sangat bersyukur karena telah menjalaninya.
gw kembali menemukan rasa cinta gw pada basket, sehingga saat ini gw amat-sangat rindu pengen maen basket. tapi, yah... gw juga jadi gajebo. hehehehe


penutup :
semoga gw masih diijinkan Allah untuk membuka mata agar bisa melihat hari esok dan semoga hari esok itu jadi hari yang lebih hebat lagi ^^

Jumat, 06 Maret 2009

Pembunuhan

Pemain :
  1. Carissa Erani
  2. Chichi Rahayu
  3. Debby Rizqie
  4. Fitri Andriyani

Bagian I
Malam hari di sebuah villa yang agak jauh dari pemukiman penduduk, tinggal empat orang sahabat yang sedang berlibur, yaitu Carissa, Debby, Chichi, dan Fitri. Keempat sahabat itu sedang berkumpul di ruang keluarga.
Chichi : Villa ini agak nyeremin yah…….?
Carissa : (
sambil membaca novel Agatha Christie) Benar.
Fitri : (
berwajah kesal) Eh, sudah untung aku mau minjamin villa ini untuk liburan kita. Kamu jangan seenaknya menghina villa ini donk…!!!
Chichi : (
dengan suara pelan) Aku tidak bermaksud menghina………
Fitri : Yang tadi itu namanya menghina!!! Dasar tulalit!!!!
Debby : Stop……!!! Fit, kamu jangan menghina Chichi lagi..!!! Sudah terlalu sering kamu menghinanya.
Fitri : Dia memang pantas dihina, cewek jelek miskin kayak gitu ga’ pantes dikasihani.
Debby : (
geram) Kamu………….
Carissa : (
berdiri sambil memukul meja) Aku ke kamar dulu, aku bosan!!! Setiap hari kalian selalu saja bertengkar untuk hal-hal yang sama sekali ga’ penting!! (meninggalkan ruang keluarga)
Chichi : (
terdiam sambil memainkan gelangnya)
Fitri : Cih…..!!! Aku juga mau ke kamar (
menyusul Carissa meninggalkan ruang keluarga)
Debby : Aku sangat benci anak itu! Mentang-mentang anak orang kaya, dia seenaknya saja menghina orang lain. Bahkan itu temannya sendiri dia tidak peduli! Selama ini aku tahan berteman dengannya hanya karena kamu. Tapi hari ini dia sudah sangat keterlaluan!
Chichi : Sudahlah………. aku sudah biasa dengan hal itu. Aku juga mau ke kamar, kamu mau ikut?
Debby : Iya, aku ikut!
Chichi dan Debby kembali ke kamar mereka.

Bagian II
Dua jam kemudian, Debby menuju kamar Fitri untuk memanggilnya makan. Sementara itu, di dalam kamar Fitri, Chichi sedang menyumpal mulut Fitri yang sedang duduk di meja belajar dengan sapu tangan yang sudah dilumuri aether. Fitri berusaha melepaskan dekapan tangan di mulutnya, tapi sia-sia, yang terlepas hanyalah gelang yang dipakai Chichi. Gelang itu jatuh ke atas pangkuan Fitri tanpa disadari pemiliknya. Fitri terkulai lemas, menandakan dia sudah terbius. Chichi kembali memasukkan sapu tangannya ke sakunya.
Debby : (
mengetuk pintu kamar Fitri) Fit……. Waktunya makan malam!
Chichi : (
memandang ke arah pintu dengan wajah ketakutan)
Debby : (
kembali mengetuk pintu) Fit…. Kamu ada di dalam kan?Tetap tak ada jawaban.
Chichi : (
mengeluarkan pisau kecil dari saku roknya, kemudian dengan panik menyayat-nyayat pergelangan tangan Fitri. Darah segar langsung menyembur dari luka sayatan itu)
Carissa : (
keluar dari kamarnya dan mendekati Debby) Kenapa By?
Debby : Eh Sa! Kamu dengar Fitri keluar ga? Dari tadi aku panggil-panggil tapi ga’ nyahut-nyahut.
Carissa : Nggak tuh! Dari tadi aku tidak mendengar dia meninggalkan kamarnya. Kamarku kan tepat di depan kamarnya.
Debby : Tapi dari tadi aku panggil-panggil kok ga’ nyahut-nyahut, ya? Kamu yakin dia ada di dalam?
Carissa : Iya… aku yakin banget.
Chichi : (
melihat ke arah pintu lagi. Kemudian meletakkan pisau yang digunakannya untuk menyayat pergelangan tangan Fitri di atas meja belajar di sisi kepala Fitri. Kemudian keluar menuju kamarnya yang berada tepat di sebelah kamar Fitri melalui beranda)
Debby : Kalau pintunya kita dobrak saja, gimana?
Chichi : (
keluar dari kamarnya dengan wajah tak bersalah dan memasang wajah kesal seperti orang yang terganggu tidurnya) Ngapain ngumpul di depan kamar?! Ribut lagi…!! Gangguin orang lagi tidur aja!
Carissa : Sori Chi. Kami ga’ bermaksud bangunin kamu. Kami mau manggil Fitri untuk makan malam, tapi dari tadi dipanggil dia ga’ nyahut juga.
Chichi : Mungkin dia sedang jalan-jalan kali…. Gimana kalo kita cari aja?
Debby : (
berpikir) Oke, kita cari dia. Tapi aku tak yakin dia lagi jalan-jalan. Itu kan bukan kebiasaannya.
Carissa : (
mengangguk) Jadi gimana?
Debby : Mari kita cari dia di sekeliling villa ini.
Kemudian Chichi, Debby, dan Carissa meninggalkan tempat itu. Mereka mencari Fitri di semua tempat. Mereka terus mencari sehingga tak terasa mereka sudah menghabiskan waktu dua jam. Dalam jangka waktu itu, Chichi selalu berusaha menjauhkan Carissa dan Debby dari kamar Fitri.

Bagian III
Mereka bertiga kembali berdiri di depan kamar Fitri.
Debby : Oke, aku udah capek. Kita sudah berulang kali mencari dia ke semua ruangan dan daerah sekitar villa ini, tapi tetap tidak ketemu juga. Perkiraanku benar. Dia tidak mungkin sedang keliling villa, tapi kenapa dari tadi di panggil dia tidak menyahut?
Chichi : Mungkin sesuatu terjadi pada Fitri.
Carissa dan Debby saling pandang.
Carissa : Kita dobrak pintunya!!
Debby : (
mengangguk)Buk……… buk………… buk………. Debby dan Carissa mendobrak pintu kamar Fitri. Pintu menjeblak terbuka. Terlihat Fitri duduk di atas kursi dengan posisi kepala terletak lemas di atas meja belajar. Dari tangan kanannya terlihat cairan merah kehitaman menetes ke lantai yang sudah digenangi oleh cairan yang sama. Itu adalah darah Fitri. Di dekat kepalanya terletak sebuah pisau kecil yang ujungnya berlumuran darah.
Chichi : Kyaa……!!!!!!!!!!
Carissa memasuki kamar tanpa memedulikan teriakan histeris Chichi, dan menyentuh pergelangan tangan kiri Fitri.
Carissa : Dia sudah meninggal.
Chichi : Tidak………………………..!!
Debby : (
melangkah maju ingin masuk ke dalam untuk melihat keadaan fitri)
Carissa : Berhenti!! Jangan masuk, nantu merusak TKP!!
Debby : (
berhenti melangkah)
Carissa : By, telpon polisis!
Debby : Oke. (
mengeluarkan HP dari saku roknya)
Carissa : (
meninggalkan kamar)
Chichi : Tidak mungkin……..!!! Tidak mungkin…….!!!!! (
menutup wajahnya, pura-pura menangis)
Debby : Tidak apa-apa, polisi akan segera datang. (
menenangkan Chichi)
Chichi : Kenapa dia bunuh diri?
Debby : (
hanya diam)
Carissa : (
kembali ke kamar dengan sarung tangan di tangannya, kemudian memeriksa seluruh ruangan termasuk tubuh Fitri)
Debby : Apa alasannya bunuh diri?
Carissa : Dia tidak bunuh diri, melainkan dibunuh.
Chichi : Dibunuh? Tidak mungkin! Pintu kamarnya kan terkunci. Dia pasti bunuh diri. Kalau memang dia dibunuh, siapa pelakunya?
Carissa : Di novel detektif maupun komik detektif hal seperti itu sering terjadi. Kasus pembunuhan yang seperti bunuh diri. Lagipula kita semua bisa membuka dan mengunci pintu kamar ini karena kunci cadangan semua ruangan di villa ini tersimpan di dapur.
Semuanya diam, kemudia Debby dan Chichi memperhatikan Carissa.
Carissa : Jadi begitu!!
Chichi : Apanya yang begitu?
Carissa : Aku sudah tahu siapa pelakunya.
Chichi : Hah? Secepat itukah??
Carissa : Of course, ini kasus yang tergolong mudah.
Debby : Kalau begitu, siapa pelakunya?
Carissa : Ada empat petunjuk. Yang pertama bau. By, ke sini dan cium bau di sekitar wajah Fitri.
Debby : Uh………… ada bau yang aneh!!
Carissa : Itu adalah bau Aether, obat bius. Sebelum dibunuh, Fitri dibius dulu, sehingga saat pelaku menyayat pergelangan tangannya dengan pisau ini dia berada dalam kondisi tidak sadar, dan tidak merasakan apa-apa.
Chichi : Tapi…………………
Carissa : Petunjuk kedua, luka sayatan pada pergelangan tangan Fitri. By lihat luka ini. Bagaimana pendapatmu?
Debby : (
memperhatikan luka sayatan Fitri) Banyak sayatannya…..
Carissa : Luka itu menunjukkan bahwa saat menyayat pergelangan tang Fitri, pelakunya panik karena ada orang di luar kamar Fitri, sehingga menyayatnya dengan terburu-buru, dan menghasilkan banyak luka sayatan. Biasanya orang bunuh diri tidak menyayat pergelangan tangannya berkali-kali, tapi cukup satu sayatan kuat yang mampu memutus urat nadi. Hal ini menguatkan dugaanku bahwa ini adalah pembunuhan.
Debby : Jadi pelakunya?
Carissa : Petunjuk ketiga adalah beranda. Beranda kamar Fitri dan kamar disebelahnya hanya dibatasi oleh dinding yang tingginya selutut, jadi orang yang menempati kamar di sebelah kamar Fitri tidak mengalami kesulitan untuk menyeberang ke kamarnya. Jadi bisa di simpulkan bahwa pelakunya adalah orang yang menempati kamar di sebelah kamar Fitri, yaitu kamu Chichi.
Chichi : Aku?? Ha…. Ha…. Ha…. Kamu jangan bercanda! Meskipun aku menempati kamar disebelah kamar Fitri, belum tentu aku pelakunya. Bisa saja kamu atau Debby yang masuk ke kamar Fitri melalui kamarku!
Carissa : Petunjuk keempat, benda ini. (
memperlihatkan benda yang dari tadi dipegangnya) kamu mengenali ini kan Chi?
Debby : Itu kan gelang kesayangan Chichi…!!!
Carissa : Ya…!! Kenapa gelang ini bisa ada di atas pangkuan Fitri? Tidak mungkin gelang ini berpindah tempat sendiri.
Debby memandang Chichi yang tertunduk. Tubuhnya gemetaran.
Carissa : Gelang ini mungkin terjatuh saat kamu membiusnya. Fitri memegang tanganmu berusaha melepas sumpalan di mulutnya. Kemudian gelangmu terjatuh, dan kamu tidak menyadarinya.
Chichi : Ta…….. tapi…….. bisa saja salah seorang dari kalian sengaja memakainya untuk menjebakku!!
Carissa : Saat aku melewati kamu tadi untuk mengambil sarung tangan, aku mencium bau yang samar-samar dari tubuhmu. By, periksa saku roknya!
Debby mengangguk dan memeriksa saku rok Chichi. Dia menemukan sapu tangan basah dan berbau. Baunya sama dengan bau yang tercium dari wajah Fitri.
Carissa : Sapu tangan itu adalah saksi bisu bahwa kamulah pelakunya. Sapu tangan itulah yang kamu gunakan untuk membius Fitri. Lagipula, ada bukti lain. Saat tim penyidik memeriksa pisau itu nanti, mereka pasti akan menemukan sidik jarimu di sana. Aku yakin sekali bahwa kamu sama sekali tidak kepikiran untuk menggunakan sarung tangan saat beraksi tadi. Itu adalah bukti kuat. Kamu tidak bisa mengelak lagi, Chi!! Chichi kembali tertunduk. Semua menatapnya.
Chichi : Dia……….. dia………. Aku benci sekali padanya. Mentang-mentang anak orang kaya, seenaknya saja menghina orang lain!! Apalagi aku!! Aku muak, kesabaranku sudah mencapai puncaknya! Aku sakit hati mendengar hinaannya kepadaku! Aku benci dia……………!!!!
Suara sirine mobil polisi terdengar di kejauhan. Chichi tertunduk di lantai dan menangis sekeras-kerasnya. Dia merasakan penyesalan di hatinya. Carissa memandang tubuh kaku Fitri dengan wajah sedih.





ah...... yg nulis naskah ini adalah gw....
sumpah........ pas gw baca lagi tuh drama sekarang....
gw cuma bisa geleng2 pala.... "bisa ya, gw bikin drama kek gini..... pa yg da di pikiran gw si, waktu itu????"
gw jadi bertanya2 ndiri.........

Selasa, 10 Februari 2009

Kenangan

Kalo gw nonton film MARS, selalu aja ada wajah seseorang yang langsung terbayang oleh gw. Soalnya, orang itu memiliki sifat yang sedikit mirip dengan Ling. Dan, sosok Ling dari belakang sangat mirip dengan sosoknya.

Gw jadi kangen sama dia. Jadi pengen ketemu...
Padahal gw tau, gw ga' kan bisa menemuinya lagi (dalam arti'n lain maksudnya, bukan bertemu untuk say hi yang biasa dilakukan sesama teman, bukan... bukan seperti itu).

Gw langsung inget masa lalu
Kenangan saat bersama dia
Dan rasa sesal gw...

Semua hal yang berhubungan dengan dia langsung terbayang dengan jelas.

Terkadang gw bertanya-tanya. Gimana perasaan gw sekarang ini ma dia dan gimana perasaan dia saat ini sama gw? Soalnya walaupun kita udah lama putus, kita masih sering sms'n, bahkan setelah gw kuliah ke jatinangor pun, dia masih rajin sms'n gw.

Ah... gw jadi ingat lagi ma kejadian di masa lalu
Matanya yang lembut saat menatap gw...
Sikap manjanya sama gw...

Ah... gw bener-bener nyesel udah nyakitin hatinya dulu.
Andai gw tau kalo akhirnya jadi begini, kalo akhirnya malah gw bener-bener sayang ma dia, kalo akhirnya dia ninggalin gw seperti yang udah pernah gw lakuin ke dia dulu. Gw bener2 nyesel.

Gw ingin banget minta maaf ma dia
Ingin banget bilang...
"Maafin gw yang udah buat loe nangis... Maafin gw yang udah ninggalin loe... Plis, sayangin gw lagi seperti loe menyayangi gw dulu..."

Mungkin ini ya, yang namanya karma.
Tapi, bagi gw, karma itu malah membuka mata gw. Bahwa ternyata gw bener-bener sayang ma dia. Bahwa dia adalah cinta pertama gw. Bahwa gw udah salah dengan meninggalkan dia...



Ah...

Waktu gw cerita kisah gw ini ma temen deket gw, dia nanya, "Kenapa loe ga' balik lagi ma dia, Sa? Kaya'y dia masih suka ma loe tuh. Buktinya aja dia masih rajin sms'n loe."

Gw cuma bisa senyum dan bilang, "Ga' mungkin, udah telat banget buat gw. Gw duluan yang mulai. Gw juga ga' ngeliat lampu hijau dari dia, walaupun kita sering sms'n. Sekarang, gw cuma bisa menganggap dia sebagai kakak. Ga' lebih... Yah, walaupun kadang-kadang gw masih suka kangen ma dia. Gw cuma bisa pasrah karna ini semua hasil dari perbuatan gw di masa lalu."


Yah, sudahlah. Semua itu udah berlalu. Ga' baik juga bagi gw terus mengingatnya.
Setidaknya, gw punya kenangan manis saat bersama dia.
Dan kenangan itu ga' kan pernah gw lupakan.
Soalnya, itu adalah kenangan gw bersama cinta pertama gw sih. ^^

Minggu, 08 Februari 2009

Ketemu Dia Lagi…

Akhirnya, gw ketemu lagi ma dia, si Daun.

Gw deg-deg’n berat

Rasanya mau pingsan

Gara-gara Debby. tuh anak (si Daun) jadi duduk tepat di hadapan gw.

Mereka berdua ngobrol seru, dan gw cuma bisa nyengir tanpa arti… ga’ jelas… gajebo… ngerjain apa aja yang bisa ngalihin perhatian gw dari dia.

Dia pun pergi, katanya sih mau shalat. Tapi gw tahu, dia mau ngehindar dari gw n ga’ betah lama-lama di dekat gw.

Gw langsung tertunduk… ambruk…
Akhirnya dia pergi juga…
Tapi, gw juga ingin dia terus ada di sini
Ah… dasar plin-plan

Debby meletakkan tangannya di dada sebelah kiri gw, tempat jantung gw bersarang, yang masih bergemuruh hebat… lalu nyengir. Dasar nih anak!!

Temen gw yang lain datang, Pri.

Gw : Pri, stress berat!!!! Dia duduk tepat di hadapan gw. Gw jadi gemetaran abis. (curhat)
Debby (biang dari semua ini) : (cuma nyengir)
Pri : Ya udah kalo gitu. Deketin aja dia. Mumpung loe lagi di sini.
Debby (biang dari semua ini) : Bener sa, deketin aja. Ntar kalo loe udah balik ke nangor, nyesel…
Gw : Percuma… Dia udah punya cewek. Gw ga’ akan digubris. Lagian, ngapain gangguin orang yang dah da yang punya.
Pri : Jadi loe udah ga’ suka lagi ma dia?
Gw : (tersenyum pahit) Sekarang gw pengen banget jadiin dia temen…
Pri : Yakin…?
Gw : (mengangguk)

Bullshit!! Semua yang gw bilang itu cuma bo’ong, bullshit. Gw mengatakannya hanya untuk menutupi luka hati yang kembali terasa begitu ketemu dia lagi.

Ingin sekali gw menangis saat melihat dia lagi. Saat bertemu dia lagi. Rasa sakit cinta bertepuk sebelah tangan yang dulu kembali terasa. Luka lama kembali menganga.
Sial!! Gw masih saja menyukainya. Gw ga’ pernah bisa melupakannya walaupun sudah melarikan diri sejauh yang gw bisa dari kota Padang… darinya… dari bayangannya…

Kenapa semua tentangnya begitu kuat di dalam hati gw? Apa yang gw inginkan dari dia?
Dia ga’ bisa memberi gw apa-apa. Dia ga’ bisa memberi gw cinta dan kasih sayang karna sudah ada orang lain yang akan diberinya. Gw ga’ pernah ada di sana, di hatinya.
Jadi, apa yang gw harapkan? Apa yang gw tunggu?
Tidak ada! Yang gw dapat malah rasa sakit yang semakin sakit… luka yang semakin dalam…
Hanya kekecewaan yang gw dapat…

Jadi, kenapa gw harus tetap memikirkannya? Kenapa??

Hiks… hiks… hiks…

Menangis lagi, selalu saja itu yang gw lakukan!

ARGH!!!!!!!!!!!!

Menyebalkan!
Kenapa sekarang semuanya terasa menyebalkan?
Gw benci perasaan “ini”. Gw ingin melenyapkannya!

Tapi susah sekali…
Susah sekali…

Hiks… hiks… hiks…

Kamis, 01 Januari 2009

Tahun Baru T___T

Menyedihkan...
Ini adalah malam tahun baru kedua yang gw lalui sendirian

Malam tahun baru sebelumnya (pergantian tahun 2007 ke 2008), gw ditinggal di rumah sendirian ma bokap n adek gw. Nyokap lagi naik haji. Tapi, itu lebih mending daripada malam tahun baru sekarang (pergantian tahun 2008 ke 2009).

Malam tahun baru sekarang, selain gw berada di kota yang bisa di bilang baru bagi gw, gw cuma tinggal sendirian di kost'n. Anak-anak pada pulang kampung n ada juga yang ke Bandung. Di kost'n yang lumayan gede itu, gw cuma sendirian... nonton film sendirian... ketawa ga' jelas sendirian... lalu hening. lalu... dan lain-lain... dan lain-lain...

Penyebabnya adalah karena gw berasal dari Padang. Jadi, ga' mungkin banget gw pulang ke Padang cuma buat tahun baruan doank. Buang-buang duit!

Sebenernya sih, gw punya sodara di Cimahi n ke Jakarta. Gw bisa aja pergi ke sana. Tapi, seperti yang tadi gw bilang, gw males banget ke sana cuma buat tahun baruan doang. gw takut, kalo dah nyampe di sana gw jadi males balik ke Nangor. Padahal, beberapa hari lagi gw UAS.
Ah, tahun baru yang menyedihkan...