Minggu, 17 Juli 2011

Kisahku

Sudah empat kali aku jatuh cinta. Namun tidak satupun dari keempat kisah cintaku itu yang berakhir bahagia. Semuanya selalu berakhir dengan tangis.

Kisah cinta yang pertama, aku agak beruntung menurutku dibandingkan kisah cinta yang lainnya. Kami sampai pada tahap pacaran. Namun setelah 6 bulan, dia minta putus dengan alasan yang tidak bisa aku ingat sampai sekarang saking tidak jelasnya alasan tersebut. Aku menangis semalaman setelah peristiwa itu di kamarku. Aku baru bisa melupakannya 3 tahun kemudian setelah, akhirnya, memberanikan diri menyatakan cinta kepadanya. Selama kami pacaran, jujur saja, aku tidak pernah mengatakan bahwa aku menyukainya. Mungkin hal ini yang menyebabkan kami putus? Dan mungkin juga hal ini yang menyebabkan aku tidak bisa melupakannya sampai dengan 3 tahun lamanya.

Kisah cinta yang kedua, kami hanya sampai pada tahap berteman. Selama masa berteman itu dia selalu memberikan lampu hijau kepadaku hingga akhirnya aku pun berharap dan siap menyatakan cinta. Namun belum sempat aku menyatakan cinta, teman dekatku yang satu kelas dengannya datang kepadaku membawa kabar bahwa dia telah jadian dengan gadis lain yang juga satu kelas dengannya. Aku kaget sekali mendengarnya. Padahal baru dua hari yang lalu dia mengatakan kepadaku bahwa dia tidak rela kalau aku dekat dengan temannya jadi tidak mungkin dia menjodohkan aku dengan temannya itu. Sekali lagi kisah cintaku berakhir. Aku menangis patah hati di kelas selama pelajaran berlangsung.

Kisah cinta ketiga, kali ini aku lebih aktif. Aku memberanikan diri untuk mencari tahu segala hal tentangnya, mengejarnya, dan akhirnya membuat rencana untuk menyatakan cinta kepadanya di hari ulang tahunnya. Akan tetapi, di hari ulang tahunnya itu dia kabur karena tahu akan rencanaku. Hari-hari berikutnya pun dia terus menghindariku setiap kali kami berpapasan. Berakhir lagi tanpa aku sempat menyatakan perasaanku. Kisah cintaku yang ini tidak terlalu menyedihkan menurutku, meskipun selama aku berusaha menarik perhatiannya itu aku sering sekali menangis karenanya. Akhirnya begitu lulus SMA dan kuliah aku malah bisa berteman dengannya dan sering mengobrol dengannya.

Kisah cinta keempat, yang baru-baru ini terjadi (bukan baru-baru juga sih, udah 3 tahunan jugalah kira-kira). Aku jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya di hari pertama aku kuliah semester satu. Setelah mengetahui siapa dia, aku sadar bahwa hal ini adalah sebuah kesalahan untukku karena dia adalah senior yang sangat populer di kampus. Akan sangat sulit sekali menggapainya. Tapi syukurlah, di semester dua aku dekat dengan seorang teman yang juga dekat dengannya. Kumanfaatkan. Aku minta dikenalkan dengannya. Namun, sekali lagi, sayang sekali. Baru saja aku menemukan harapan baru, aku mendapatkan kabar lagi dari teman dekatku yang lain bahwa dia baru saja jadian dengan gadis lain. Sekali lagi aku menangis semalaman, patah hati untuk yang keempat kalinya. Teman dekatku yang juga dekat dengannya itu tahu bahwa aku menangis karena hal itu, dia kemudian marah-marah kepada cowok yang aku sukai itu karena telah membuat aku menangis. Karena hal ini dia jadi penasaran kepadaku. Tentu saja dia tidak tahu orang yang menangis itu aku karena temanku itu tidak memberitahu namaku kepadanya. Dia terus-menerus menanyakan “siapa orang yang menangis itu?” kepada temanku. Akan tetapi temanku tidak mau memberitahunya karena aku yang menyuruhnya demikian. Hingga akhirnya, karena hasutan temanku itu dan teman dekatku yang lain tadi, aku memberanikan diri mengirimkan sebuah puisi kepadanya. Puisi cinta tentang dirinya. Aku tidak mengharapkan apa-apa dari puisi itu. Aku hanya ingin dia tahu akulah “orangnya”. Esoknya, setelah aku mengirimkan puisi itu, kami bertemu di kampus. Sebenarnya aku sangat tidak mengharapkan hal ini terjadi karena aku merasa tidak punya muka untuk bertemu dengannya. Selama di kampus dia terus saja bolak-balik ke lobi, tempat aku dan teman-temanku itu duduk, dan terus melihatku. Mungkin dia sangat penasaran denganku, tapi hal itu benar-benar membuat jantungku tidak kuat. Akhirnya dia tahu, begitu pikirku di dalam hati. Sampai sekarang, saat aku mengetik cerita ini, aku masih menyukainya. Entah kapan aku baru bisa melupakannya. Sudah hampir 3 tahun padahal...

Begitulah keempat kisahku dengan empat cowok yang berbeda. Empat juga cara yang kugunakan untuk memperjuangkannya. Namun, tidak satupun yang berhasil. Mungkin mereka memang tidak ditakdirkan untukku. Kalau begitu kapan orang yang ditakdirkan untukku akan datang? Saat cinta kelima mendatangiku? Ataukah aku harus patah hati lagi dan menunggu datangnya cinta berikutnya? Hah........