Terkadang gw gak ngerti sama manusia. Mereka itu egois. Selalu memikirkan diri sendiri dan tidak memikirkan perasaan manusia lainnya yang mungkin saja tersakiti gara-gara keegoisannya itu. Ya… semua manusia seperti itu, termasuk gw.
Gw sudah mengetahui keegoisan itu. Gw sudah pernah merasakan akibat dari keegoisan itu. Makanya gw berusaha untuk menghilangkan keegoisan itu. Tetapi, sekuat apapun gw berusaha, keegoisan itu masih sering muncul tanpa gw sadari. Benar-benar butuh waktu yang sangat lama untuk menghilangkan keegoisan itu. Yah… setidaknya, gw berusaha.
Kalau gw tidak pernah merasa sakit hati karna keegoisan para manusia itu, mungkin gw akan menjadi seperti “para manusia” itu.
Egois, tidak mau mengerti kondisi orang lain, naif, merasa dirinya selalu benar, hanya memandang semua hal dari sudut pandangnya saja… cih… semua itu benar-benar memuakkan…. Gw benci itu semua.
Gw sudah berhasil menghilangkan hampir semua yang telah gw sebutkan tadi. Hanya egois-lah yang masih tersisa. Soalnya susah sekali menghilangkannya.
Akibat sakit hati yang pernah gw rasakan dulu, gw belajar banyak hal. Gw tidak akan pernah mau mencampuri urusan orang lain lagi kecuali dia yang meminta. Sudah cukup gw merasakan sakitnya di acuhkan. Gw juga tidak mau menjadi orang yang naif. Orang-orang yang naif hanya membuat gw makin sakit hati saja. Gw tahu mana yang benar dan mana yang salah. Tapi jujur saja, gw jarang menyuarakannya. Toh “mereka” tidak akan mau dengar. Gw juga belajar untuk memandang suatu hal dari berbagai sudut pandang. Hanya egoislah yang belum bisa gw taklukkan. Dia lawan yang tangguh…
Banyak hal yang saat ini gw lihat yang membangkitkan kenangan lama, luka lama sebenarnya. Gw hanya bisa mendengus kesal karena tidak bisa berbuat apa-apa. Gw malas mencampuri urusan “mereka”. Percuma menasehati mereka… percuma… Yah… mungkin itulah salah satu keegoisan yang tidak bisa gw hilangkan. Tapi, karena keegoisan itu, gw tidak akan terluka lagi. Yah… salah satu keegoisan gw lagi ternyata… Udah gw bilang kan, gw termasuk semua manusia yang egois itu.
Gw muak. Terkadang gw ingin menghilang saja dari dunia ini. Gw cape’ bertemu dengan manusia-manusia egois yang ada di sekitar gw. Tapi, apabila gw lakuin, itu semua hanyalah keegoisan gw semata. Keluarga gw tidak akan suka kalau gw menghilang begitu saja dari dunia ini. Ah… mungkin ada beberapa teman… beberapa musuh… yah… mungkin saja ada manusia-manusia selain keluarga gw yang tidak suka gw menghilang, meskipun gw gak peduli dengan mereka sih… Makanya, gw tidak bisa menghilang begitu saja.
Ah… andai saja gw lebih egois, gw mungkin benar-benar akan menghilang. Sayang… keegoisan gw sudah lama gw usahain untuk menghilang. Jadi keegoisan yang tersisa hanya sedikit. Makanya tidak cukup kuat untuk membuat gw memutuskan untuk benar-benar menghilang.
Gw cape’. Benar-benar cape’. Kenapa semua manusia egois. Terlebih lagi manusia-manusia di sekitar gw. Hhh… gw benar-benar cape’ menghadapi mereka…