Tampilkan postingan dengan label abstrak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label abstrak. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 Januari 2015

Ugly



Sesuatu yang sedang kurasakan saat ini,
Dulu begitu gampang menerjemahkannya dalam bentuk kata-kata
Menuliskannya dengan lancar hingga merasa puas

Sekarang, kata-kata terasa begitu sulit untuk keluar
Sulit sekali bagiku mencurahkannya
Ah!! Ini semua membuatku frustasi!
Kenapa aku tak bisa lagi menulis dengan lancar seperti dulu?
Apakah aku sudah mulai tumpul?

Aku rindu diriku yang dulu
Egois
Terisolasi
Palsu

Benar... diriku yang dulu sangatlah jelek
Tapi dengan begitu aku tidak harus memiliki perasaan sebanyak ini
Aku tidak harus memikirkan hal-hal yang “tidak penting” ini
Aku yang dulu, meskipun sangatlah jelek, sangatlah sederhana
Tidak harus merasakan “perasaan” yang terus berdatangan ini

Sial!!!
Saat ini semuanya sangat gampang masuk
Dinding-dinding kokoh yang selama ini kubangun sudah hancur

Memang, aku sendiri yang menghancurkannya
Perlahan-lahan dari dalam hingga akhirnya setipis kaca

Lihatlah
Bahkan tulisanku pun tidak lagi beraturan
Terlalu banyak hal yang harus diproses
Otak dan hatiku mulai lelah...
Aku merindukan diriku yang dulu
Dia begitu bahagia, meskipun kebahagiaan palsu
Setidaknya “dia” masih memiliki dinding yang kokoh

Ah... aku yang sekarang benar-benar “bebas”
Aku menjadi terlalu nyaman dengan kebebasan ini
Ini gawat...


Hateful



I’m a sick person
I know that just right

I do know why it’s hard to let go
I don’t want to lose a reason to hate
I like this “hate” feeling which become my “comfort” zone
I like this “anger” that i always kept quietly

If i ever have to let go, i have to forgive
And deep down i know that i’m not a very forgiving person
Anyhow, i am a hateful person

I think....
It will be a long way before i can be a forgiving person

Selasa, 25 Desember 2012

Something


Beberapa saat ini tiba-tiba muncul sesuatu di dalam pikiran gw. Sesuatu ini gak muncul tiba-tiba juga sih. Sepertinya sesuatu ini memang sudah ada jauh di dalam pikiran gw. Cuma belum sempat di munculkan saja...

Sebelumnya, saat masih sebagai seorang remaja labil, gw memiliki impian untuk menikah muda –di usia yang masih di awal 20-an, maksimal 25 tahun– dan segera punya anak setelahnya biar umur gw dan anak gw gak terlalu jauh nantinya. Tetapi semakin umur gw bertambah, semakin berubah pula impian itu. Setelah gw menginjak usia 21 tahun, buat gw gak masalah kalau nanti menikah di atas usia 25 tahun atau bahkan setelah gw menginjak kepala tiga nanti. Gw bisa manfaatin masa lajang gw itu dengan mengumpulkan duit buat memenuhi keinginan-keinginan gw yang belum tercapai –seperti merenovasi rumah orang tua, membiayai orang tua gw naik haji atau umrah, jalan-jalan keluar negeri, dsb–.

Kemudian, tiba-tiba saja saat ini, setelah menginjak usia 22 tahun, muncul sesuatu yang berbeda dengan pemikiran gw yang terakhir. Bagaimana kalau gw gak usah menikah aja dan menikmati kesendirian gw dengan jalan-jalan keliling dunia, memenuhi semua hasrat terpendam gw. Tentu saja setelah gw berhasil memenuhi keinginan gw yang paling utama sebagai seorang anak –merenovasi rumah orang tua dan membiayai orang tua gw naik haji atau umrah–. Hahaha... pemikiran yang jauh sekali berbeda dengan apa yang sering gw sebut-sebut ke teman-teman terdekat gw. Selama apapun gw merencanakan untuk menunda “kapan akan menikah”, gw tetap merencanakan untuk menikah nantinya. Toh yang gw maksud hanya menunda kan.

Sesuatu ini benar-benar tidak masuk akal, benar kan? Yah akan tetapi, semakin gw memikirkan sesuatu ini, hingga akhirnya muncul bayangan bagaimana gw akan menjalaninya di masa depan, sesuatu ini mulai masuk akal bagi gw dan tidaklah terlalu buruk menurut gw. Benar kan? Nanti gw bisa dengan bebasnya melakukan apapun dan pergi kemanapun yang gw suka tanpa ada yang melarang, tentu saja dengan izin dari orang tua gw. Gw rasa orang tua gw akan memberi izin kok. Mungkin...

Hahahahahaha, sepertinya akal sehat gw sedang bermasalah hari ini. Sekarang gw bisa mengerti kenapa teman gw tiba-tiba mengatakan tidak ingin menikah nantinya karena di dalam pikiran gw sendiripun pemikiran itu juga muncul. Maaf yah teman J.

Satu hal yang pasti sih, sesuatu ini sepertinya tidak mungkin –salah! tidak akan– gw lakukan di masa depan nanti karena segila apapun gw, gw tahu betul bahwa manusia itu gak bisa hidup sendirian, manusia itu membutuhkan manusia lainnya, gw itu membutuhkan kehadiran orang lain di hidup gw. Impian gw masih sama seperti yang gw pikirkan saat umur 21 tahun lalu. Gw akan tetap menikah. Tapi tidak dalam tahun-tahun dekat ini. Masih banyak hal yang ingin gw lakukan sendiri sebelum gw melepas masa lajang gw nantinya. Jadi, mari kita kubur lagi pemikiran sesuatu yang tiba-tiba muncul ini yah J dan berdoa semoga dia tidak pernah memunculkan diri lagi.

Kamis, 20 Desember 2012

Fakta

it's been a long time since my last entry, right...
not because of bustle, but because i didn't have an idea what to write.
hahahahaha, i'm such a lazy person, to be honest.
okay... okay... stop with the excuse. i will be serious now.
actually, i have something to write right now.
so, let's starting.... and back to the original language, indonesian... :3

gw nge-follow twitter @firstworldfacts dan membaca salah satu twit-nya yaitu :
Psychology claims that when someone appears in your dreams, it's because that person misses you.
 hmm... jadi kalo ada seseorang yang muncul di mimpi kita berarti dia lagi kangen ama kita.

oke... biar gw cerna dulu. jadi, saat tiba-tiba "seseorang" yg sebenarnya amat-sangat-tidak-ingin gw ingat lagi tapi gak ada angin gak ada ujan nongol di mimpi gw berarti dia yang kangen sama gw kan? bukan gw yang kangen sama dia. HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!! MANSAE!!! *lompat kegirangan*

so... dengan adanya fakta tersebut dan fakta lain dimana gw beberapa kali mimpiin dia, gw bisa menyimpulkan bahwa TERNYATA DIA JUGA KANGEN SAMA GW!!! HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA..........


Sabtu, 18 Februari 2012

My Squiggle

Baiklah, untuk saat ini saja, abaikan semua ilmu yang pernah kupelajari! Ada satu hal yang ingin sekali kusampaikan hari ini soalnya.

Aku selalu percaya bahwa there’s something really dark lock up deeply inside me. “Something really dark” itu terkadang dapat merembes keluar jika salah satu gembok atau bahkan lebih, yang aku gunakan to locked it up terlepas karena kelalaianku sendiri. Kelalaianku biasanya terjadi jika aku mulai merasa kesepian dan akhirnya teringat akan masa laluku sehingga pertahanan diri yang aku buat untuk tetap menjaga agar gembok-gembok tersebut tetap terkunci, melemah dan menyebabkan salah satu gembok atau lebih –jika pertahanan diriku benar-benar sangat lemah– terbuka. Yah, selain hal itu bisa juga dikarenakan aku yang terlalu letih sehingga pertahanan diriku melemah atau bisa juga karena aku membaca/menonton suatu cerita tentang “darkness” di dalam diri seseorang dengan latar belakang cerita yang cukup mirip dengan ceritaku.

Hari ini dapat dikatakan pertahananku melemah. “Something really dark” tersebut telah merembes keluar namun tidak cukup kuat untuk menguasai diriku, untungnya. Yah... penyebabnya kali ini adalah karena aku membaca komik yang ceritanya itu pretty “dark”very “dark” actually, i think–. Sebenarnya aku sudah berusaha untuk tidak membaca komik tersebut, namun usaha tersebut dikalahkan oleh rasa penasaranku untuk mengetahui bagaimana cerita di komik tersebut. Kelalaianku... Hahahaha...

Hmm... memang, “something really dark” ini sebenarnya tidaklah baik, namun tidak buruk juga menurutku. I’m kinda like it, though.. :)

Aku pernah dikuasai olehnya sehingga membuatku terus menangis beberapa jam lamanya. Aku juga pernah dikuasai olehnya sehingga membuatku terus murung seharian. Intinya, setiap kali pertahanan diriku melemah dan aku akhirnya berhasil dikuasai, my mood at that moment becoming “very dark”.

Opps.... ada yang lupa aku sebutkan, hujan juga bisa menjadi pemicu lemahnya pertahan diriku. Yah... hujan... terdapat korelasi yang cukup tinggi antara hujan dengan emosi negatif, isn’t it?
Oke... cukup sampai di sini saja pembicaraan mengenai “something really dark”-nya. Mood-ku untuk lanjut menuliskannya tiba-tiba menghilang. See ya, then...

Minggu, 18 September 2011

Pertanyaanku

Ada banyak note tentang pertanyaan yang di tag kepada saya. Hampir semuanya bertanya tentang masalah Tuhan dan agama. Saya jadi ikut bertanya-tanya...
1. Siapakah Tuhan itu sebenarnya?
2. Kenapa banyak orang, termasuk saya, bisa begitu mencintai-Nya padahal kami tidak pernah bertemu secara langsung dengan-Nya di dunia ini?

Kemudian, ada lagi pertanyaan-pertanyaan yang memang sudah lama muncul di pikiran saya...
3. Kenapa kita memilih untuk hidup sementara terdapat pilihan lain yaitu mati?
4. Pernahkah muncul di pikiran kalian keinginan untuk melarikan diri dari hidup ini? Rencana apakah yang kalian susun untuk melarikan diri dari hidup itu? Jika tidak pernah, kenapa?
5. Jadi, apa makna hidup itu?

Minggu, 28 November 2010

Sesuatu yang Gelap

pernahkah kamu merasakan ada sesuatu yang gelap yang terkubur di dalam dirimu?
pernahkah kamu mendengarnya berbisik kepadamu?
pernahkah kamu lepas kendali sehingga sesuatu yang gelap itu bangkit dari kuburnya di dalam dirimu?

aku pernah...
aku pernah merasakan sesuatu yang gelap itu
aku pernah mendengarnya berbisik kepadaku
bunuh... bunuh mereka... itulah bisikannya

sayang... aku mengabaikannya

aku pernah lepas kendali sehingga dia bangkit dan menguasaiku

sayang... dia tidak sampai membunuh mereka

aku sebenarnya menyukai sesuatu yang gelap itu
bahkan, terkadang aku merindukan bisikannya
terkadang aku sengaja melepaskan kendaliku agar dia berkuasa sesaat dan melakukan semua keinginannya yang terkubur selama ini

sayang... dia tidak melakukan apapun saat itu

ah...
aku jadi bertanya-tanya
sebenarnya mana diriku yang asli
aku yang sekarang ini atau sesuatu yang gelap itu
soalnya, entah kenapa malah lebih baik sesuatu yang gelap itu dibandingkan aku yang sekarang
dia lebih "kalem"

ah...
aku benar-benar bingung

gawat
aku lepas kendali lagi
mungkin aku sengaja, mungkin tidak

ah... entahlah
yang pasti sekarang aku lepas kendali
sesuatu yang gelap itu menguasaiku saat ini...

Sabtu, 25 September 2010

Keegoisan Manusia

Terkadang gw gak ngerti sama manusia. Mereka itu egois. Selalu memikirkan diri sendiri dan tidak memikirkan perasaan manusia lainnya yang mungkin saja tersakiti gara-gara keegoisannya itu. Ya… semua manusia seperti itu, termasuk gw.

Gw sudah mengetahui keegoisan itu. Gw sudah pernah merasakan akibat dari keegoisan itu. Makanya gw berusaha untuk menghilangkan keegoisan itu. Tetapi, sekuat apapun gw berusaha, keegoisan itu masih sering muncul tanpa gw sadari. Benar-benar butuh waktu yang sangat lama untuk menghilangkan keegoisan itu. Yah… setidaknya, gw berusaha.

Kalau gw tidak pernah merasa sakit hati karna keegoisan para manusia itu, mungkin gw akan menjadi seperti “para manusia” itu.

Egois, tidak mau mengerti kondisi orang lain, naif, merasa dirinya selalu benar, hanya memandang semua hal dari sudut pandangnya saja… cih… semua itu benar-benar memuakkan…. Gw benci itu semua.

Gw sudah berhasil menghilangkan hampir semua yang telah gw sebutkan tadi. Hanya egois-lah yang masih tersisa. Soalnya susah sekali menghilangkannya.

Akibat sakit hati yang pernah gw rasakan dulu, gw belajar banyak hal. Gw tidak akan pernah mau mencampuri urusan orang lain lagi kecuali dia yang meminta. Sudah cukup gw merasakan sakitnya di acuhkan. Gw juga tidak mau menjadi orang yang naif. Orang-orang yang naif hanya membuat gw makin sakit hati saja. Gw tahu mana yang benar dan mana yang salah. Tapi jujur saja, gw jarang menyuarakannya. Toh “mereka” tidak akan mau dengar. Gw juga belajar untuk memandang suatu hal dari berbagai sudut pandang. Hanya egoislah yang belum bisa gw taklukkan. Dia lawan yang tangguh…

Banyak hal yang saat ini gw lihat yang membangkitkan kenangan lama, luka lama sebenarnya. Gw hanya bisa mendengus kesal karena tidak bisa berbuat apa-apa. Gw malas mencampuri urusan “mereka”. Percuma menasehati mereka… percuma… Yah… mungkin itulah salah satu keegoisan yang tidak bisa gw hilangkan. Tapi, karena keegoisan itu, gw tidak akan terluka lagi. Yah… salah satu keegoisan gw lagi ternyata… Udah gw bilang kan, gw termasuk semua manusia yang egois itu.

Gw muak. Terkadang gw ingin menghilang saja dari dunia ini. Gw cape’ bertemu dengan manusia-manusia egois yang ada di sekitar gw. Tapi, apabila gw lakuin, itu semua hanyalah keegoisan gw semata. Keluarga gw tidak akan suka kalau gw menghilang begitu saja dari dunia ini. Ah… mungkin ada beberapa teman… beberapa musuh… yah… mungkin saja ada manusia-manusia selain keluarga gw yang tidak suka gw menghilang, meskipun gw gak peduli dengan mereka sih… Makanya, gw tidak bisa menghilang begitu saja.

Ah… andai saja gw lebih egois, gw mungkin benar-benar akan menghilang. Sayang… keegoisan gw sudah lama gw usahain untuk menghilang. Jadi keegoisan yang tersisa hanya sedikit. Makanya tidak cukup kuat untuk membuat gw memutuskan untuk benar-benar menghilang.

Gw cape’. Benar-benar cape’. Kenapa semua manusia egois. Terlebih lagi manusia-manusia di sekitar gw. Hhh… gw benar-benar cape’ menghadapi mereka…

Selasa, 18 Mei 2010

Persona

mungkin, kalian tidak akan percaya dengan apa yang telah kulakukan
mungkin, kalian benar-benar sudah dibodohi oleh persona yang kupakai selama ini
mungkin, kalian hanya mampu melihat persona yang kugunakan ini
mungkin, kalian tidak mampu melihat apapun di balik personaku

sebenarnya, cukup menyenangkan membuat kalian seperti itu
wajah asliku yang tanpa persona tertawa terpingkal-pingkal karena saking menyenangkannya
sebenarnya, aku ingin membuka persona ini dan memperlihatkan wajah asliku
tapi sayang, aku terlalu malas keluar dari zona yang menyenangkan ini

kalian tahu, apa yang aku lihat dari sisi zona menyenangkan ini?
ah, aku yakin kalian pasti tidak tahu
hahaha... oke, akan aku beritahu
aku melihat wajah-wajah asli kalian di balik persona yang kalian pakai
benar... aku melihatnya...

kalian tidak terlalu pandai menggunakan persona menurutku
kalian harus belajar banyak
kalian harus merasakan bagaimana munafiknya manusia-manusia yang berkata diri mereka adalah teman kalian dulu
setelah itu, aku yakin kalian akan mampu menggunakan persona sepertiku

aku yakin itu karena seperti itulah aku dulu
terpuruk ke lubang tergelap di dalam hatiku
kalau terpuruk ke dalam lubang biasa, itu masih gampang untuk menaikinya kembali
tapi, terpuruk ke lubang tergelap di dalam hati adalah hal yang paling sulit untuk dinaiki kembali
benar-benar sulit untuk kembali ke kehidupan yang semula, kehidupan sebelum kita terpuruk
percaya padaku

ah...
aku jadi melantur begini
oke, kalau kalian ingin bisa menggunakan persona dengan baik cukup terpuruk ke lubang tergelap di dalam hati kok
cuma itu saja
selanjutnya, aku yakin kalian bisa melihat apa yang sedang aku lihat sekarang
wajah munafik kalian yang tersenyum dengan menyembunyikan umpatan di baliknya...

Minggu, 09 Agustus 2009

Percaya atau Tidak Percaya

jodoh...
percayakah gw sama jodoh?
percayakah gw kalo jodoh itu ga akan kemana?
percayakah gw kalo jodoh itu ga' harus di cari?

ntahlah...
gw ga tau jawabannya
mungkin gw percaya
mungkin ga percaya

gw pengen percaya
tapi, gw dah terlalu cape' tuk menunggu datangnya jodoh itu
gw udah terlalu putus asa tuk menunggu si jodoh
gw udah terlalu kecewa tuk berusaha percaya dengan itu semua

gw pengen ga' percaya
tapi, tetap saja hati gw memaksa tuk percaya
se-cape' apapun gw
se-putus asa apapun gw
se-kecewa-kecewanya gw
tetap saja hati gw memaksa untuk percaya

hahahahaha...
ternyata jawabannya, gw percaya dengan jodoh